Desa Tieng Sukses Gelar Pengajian Tasyakuran dalam Rangka HUT RI Ke-80
Tieng, 24 Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-80, Pemerintah Desa Tieng menyelenggarakan Pengajian Tasyakuran dengan khidmat dan penuh suka cita. Acara yang berlangsung pada Sabtu Pahing, 23 Agustus 2025, di Gedung Olah Raga (GOR) Desa Tieng ini dihadiri oleh ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, perangkat desa, hingga masyarakat umum.
Acara yang dimulai pukul 12.00 WIB ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Qori’ah Saudari Kalifa Zalfanajcha dari Desa Kreo yang melantunkan ayat-ayat suci dengan merdu, membawa suasana khidmat dan menyentuh hati para hadirin. Kemudian, acara dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan oleh pembicara utama, K.H. Ahmad Sudani, S.Ag., M.Pd., Alh.
Dalam tausyiahnya, K.H. Ahmad Sudani menekankan pentingnya mensyukuri kemerdekaan Indonesia yang telah mencapai usia ke-80 dengan memperkuat rasa persatuan, kedamaian, dan keimanan. Beliau juga menyampaikan pesan tentang nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang harus terus dijaga dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama melalui pengamalan ajaran agama yang baik.
“Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah buah dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif, salah satunya dengan memperdalam ilmu agama dan memperkuat ukhuwah islamiyah,” pesan K.H. Ahmad Sudani di hadapan para jamaah.
Setelah tausyiah, acara semakin meriah dengan penampilan Group Hadroh Subanul Akhyar dari Desa Surengede yang membawakan sejumlah sholawat dan nasyid islami dengan iringan musik hadroh yang energik. Penampilan mereka berhasil memukau para hadirin dan menambah semangat kebersamaan dalam acara tersebut.
Yang menjadi highlight acara adalah penutupan dengan makan bersama berupa Nasi Ambeng khas Desa Tieng yang disajikan kepada seluruh hadirin. Puluhan nampan Nasi Ambeng yang berisi lauk-pauk tradisional didistribusikan sebagai simbol kebersamaan dan kerukunan warga.
Kepala Desa Tieng dalam sambutannya menyatakan, "Acara ini bukan hanya sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan, tetapi juga untuk melestarikan budaya dan tradisi kita, sekaligus mempererat tali silaturahim antar warga."
Acara yang berlangsung hingga sore hari ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan kemajuan bangsa Indonesia, serta dibagikannya hidangan kepada seluruh hadirin sebagai bentuk rasa syukur.
Pengajian Tasyakuran ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kecintaan terhadap tanah air, sekaligus melestarikan kuliner tradisional Nasi Ambeng yang menjadi kebanggaan Desa Tieng.