Desa Tieng

Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo
Prov. Jawa Tengah

Loading

Desa Tieng

Hari Libur Nasional

Kenaikan Isa Al Masih

  • Hari
  • Jam
  • Menit
  • Detik
Info
Selamat datang di Website Resmi Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah

Berita Desa

Sistem Pengelolaan Sektor Wisata di Desa Tieng: Kolaborasi Bagi Hasil dan Peran Multi-Pihak

Desa Tieng, yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, telah menjadi contoh menarik dalam pengelolaan sektor wisata berbasis kolaborasi. Sebagian besar destinasi wisata di desa ini dikelola melalui sistem bagi hasil antara pemilik lahan, investor, dan pelaku usaha, sementara beberapa spot strategis dikelola oleh pemerintah atau kelompok masyarakat. Model pengelolaan ini mencerminkan dinamika partisipasi multi-pihak yang unik, meski juga menghadapi sejumlah tantangan. Berikut adalah analisis sistem pengelolaan wisata di Desa Tieng:


1. Pengelolaan oleh Perorangan dengan Sistem Bagi Hasil

Sebagian besar destinasi wisata di Desa Tieng, seperti Taman Langit, Pintu Langit, Watu Angkruk, dan Batu Angkruk, dikelola secara perorangan dengan melibatkan kerja sama antara pemilik lahan, investor, dan pengelola wisata. Sistem bagi hasil menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan usaha.

a. Taman Langit

  • Pemilik Lahan: Warga setempat yang memiliki lahan di kawasan pegunungan.

  • Investor: Menyediakan modal untuk pembangunan fasilitas seperti spot foto, gazebo, dan warung kopi.

  • Pengelola: Individu atau kelompok yang bertugas mengoperasikan dan memelihara lokasi.

  • Sistem Bagi Hasil (Secara umum):

    • Pemilik lahan menerima 30-40% dari pendapatan tiket masuk.

    • Investor mendapatkan 40-50% sebagai pengembalian modal.

    • Pengelola memperoleh 10-30% untuk biaya operasional dan upah.

b. Pintu Langit

  • Pemilik Lahan: Keluarga atau kelompok warga yang memiliki lahan strategis.

  • Investor: Membiayai pembangunan gerbang ikonik dan area foto.

  • Pengelola: Warga lokal yang mengatur tiket, kebersihan, dan promosi.

  • Sistem Bagi Hasil:

    • Pembagian pendapatan disesuaikan dengan kontribusi modal dan tenaga.

c. Watu Angkruk & Batu Angkruk

  • Pemilik Lahan: Investor swasta atau warga yang menguasai lahan.

  • Investor: Membiayai pembangunan jembatan kaca, warung kopi, dan taman.

  • Pengelola: Tim khusus yang merekrut warga lokal sebagai karyawan.

  • Sistem Bagi Hasil:

    • Pada umumnya pendapatan pemilik lahan 20-30%, investor 50-60%, pengelola 10-20%.

    • Pendapatan warung dikelola secara terpisah oleh pengusaha setempat.

Keunggulan Sistem Ini:

  • Mendorong partisipasi warga dalam pengembangan wisata.

  • Meminimalkan risiko finansial karena modal dibagi antar-pihak.

Tantangan:

  • Potensi konflik jika pembagian hasil tidak transparan.

  • Ketergantungan pada investor yang mungkin kurang memahami nilai lokal.


2. Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah: Gardu Pandang Tieng (Tobong)

Gardu Pandang Tieng atau Tobong merupakan pengecualian dalam sistem pengelolaan di Desa Tieng. Spot ini sepenuhnya dikelola oleh pemerintah daerah setempat melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo.

  • Peran Pemerintah:

    • Membangun dan merawat infrastruktur seperti jalan, gardu pandang, dan area parkir.

    • Menyediakan petugas kebersihan dan keamanan.

    • Promosi melalui platform resmi pemerintah.

  • Sumber Pendapatan:

    • Tiket masuk.

    • Sewa spot untuk event atau fotografi komersial.

  • Tantangan:

    • Birokrasi yang lambat dalam pengembangan fasilitas.

    • Kurangnya partisipasi warga dalam pengambilan keputusan.


3. Pengelolaan oleh Kelompok Masyarakat: Jalur Pendakian Bukit Seroja

Jalur pendakian Bukit Seroja dikelola secara mandiri oleh kelompok masyarakat Desa Tieng, seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) atau organisasi lokal.

  • Model Pengelolaan:

    • Anggota kelompok berasal dari warga sekitar yang terlatih.

    • Pendapatan digunakan untuk pemeliharaan jalur dan kegiatan sosial.

  • Sumber Pendapatan:

    • Izin pendakian.

    • Penyewaan alat camping dan jasa porter.

  • Keunggulan:

    • Dana dikembalikan untuk kepentingan masyarakat.

    • Meningkatkan rasa memiliki warga terhadap alam.

  • Tantangan:

    • Keterbatasan modal untuk pengembangan fasilitas.


4. Analisis Komparatif Sistem Pengelolaan

Destinasi Model Pengelolaan Pemangku Kepentingan Tantangan Utama
Taman Langit Bagi Hasil (Perorangan) Pemilik lahan, investor, pengelola Transparansi pembagian pendapatan
Pintu Langit Bagi Hasil (Perorangan) Pemilik lahan, investor Keterbatasan fasilitas
Watu Angkruk Bagi Hasil (Investor Swasta) Investor, pengelola Harga tiket tinggi
Batu Angkruk Bagi Hasil (Investor Swasta) Investor, pengelola Persaingan antar-destinasi
Tobong Pemerintah Daerah Dinas Pariwisata Birokrasi lambat
Bukit Seroja Kelompok Masyarakat Pokdarwis, warga Keterbatasan modal

5. Dampak Sistem Pengelolaan terhadap Masyarakat

  • Positif:

    • Meningkatnya pendapatan warga melalui bagi hasil dan lapangan kerja.

    • Penguatan ekonomi lokal melalui UMKM kuliner dan homestay.

  • Negatif:

    • Ketimpangan jika warga tidak terlibat dalam sistem bagi hasil.

    • Degradasi lingkungan akibat eksploitasi berlebihan.


6. Rekomendasi untuk Pengembangan Berkelanjutan

  1. Peningkatan Transparansi:

    • Membuat perjanjian bagi hasil tertulis dengan saksi hukum.

    • Pelaporan keuangan terbuka untuk menghindari konflik.

  2. Pelibatan Pemerintah sebagai Fasilitator:

    • Pemerintah desa dapat menjadi mediator antar-pihak.

    • Memberikan pelatihan manajemen dan pemasaran.

  3. Pembangunan Infrastruktur Bersama:

    • Mengalokasikan sebagian pendapatan untuk perbaikan jalan dan fasilitas umum.

  4. Penerapan Aturan Lingkungan:

    • Membuat aturan ketat tentang pembuangan sampah dan vandalisme.


Kesimpulan

Sistem pengelolaan sektor wisata di Desa Tieng mencerminkan kolaborasi unik antara perorangan, investor, pemerintah, dan kelompok masyarakat. Model bagi hasil telah membuka peluang ekonomi bagi warga, sementara pengelolaan oleh pemerintah dan kelompok masyarakat menjaga keberlanjutan destinasi strategis. Namun, tantangan seperti transparansi, ketimpangan, dan kerusakan lingkungan perlu diatasi melalui regulasi yang jelas dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan. Dengan optimasi sistem ini, Desa Tieng dapat menjadi contoh sukses pengelolaan wisata berbasis kolaborasi di Indonesia.

 
 
 
 
 
 

Beri Komentar

CAPTCHA Image

Desa

2.398

LAKI-LAKI

LAKI-LAKI2.398penduduk

2.180

PEREMPUAN

PEREMPUAN2.180penduduk

4.578

TOTAL

TOTAL4.578penduduk

Layanan
Mandiri

Hubungi Pemerintah Desa Tieng untuk mendapatkan PIN

Pemerintah Desa Tieng

Kasi Pelayanan

LENI ASMAWATI

Kepala Desa

FARHAN, S.E.

Sekretaris Desa

HERU FULANI MASRIQI, S.Pd.

Kasi Kesejahteraan

AHMAD FAUZI

Kasi Pemerintahan

ALI AKBAR

Kaur Keuangan

ILMA NAFI'ATUL LAILI

Kaur Perencanaan

NURYANTO

Kepala Dusun Rowojali

WAHID ADI NUGROHO

Kepala Dusun Krajan

AHMAD MADIYONO

Kepala Dusun Sidorejo

ARIES FATHONI

Staf Pembantu Administrasi Desa

SYAEBANI KAMAL

Petugas Kebersihan Desa

MUSYAFA'

Staf Pembantu Pegawai Pencatat Nikah P3N

BADAWI

PERKEMBANGAN PENDUDUK

Bulan Ini

Kelahiran

0

Orang

Kematian

1

Orang

Masuk

4

Orang

Pindah

0

Orang

Bulan Lalu

Kelahiran

0

Orang

Kematian

3

Orang

Masuk

8

Orang

Pindah

4

Orang

LAYANAN SURAT PENGANTAR

Hari Ini

0

Surat

Kemarin

0

Surat

Minggu Ini

0

Surat

Bulan Ini

0

Surat

Bulan Lalu

0

Surat

Tahun Ini

0

Surat

Tahun Lalu

0

Surat

Total

0

Surat

Peta Desa

Menu Kategori
Agenda

Untuk sementara, belum ada agenda yang akan dilaksanakan.

Statistik Pengunjung
Hari ini : 98
Kemarin : 52
Total Pengunjung : 9.555
Sistem Operasi : Unknown Platform
IP Address : 18.216.224.194
Browser : Mozilla 5.0
Pemerintah Desa Tieng

LENI ASMAWATI

Kasi Pelayanan

FARHAN, S.E.

Kepala Desa

HERU FULANI MASRIQI, S.Pd.

Sekretaris Desa

AHMAD FAUZI

Kasi Kesejahteraan

ALI AKBAR

Kasi Pemerintahan

ILMA NAFI'ATUL LAILI

Kaur Keuangan

NURYANTO

Kaur Perencanaan

WAHID ADI NUGROHO

Kepala Dusun Rowojali

AHMAD MADIYONO

Kepala Dusun Krajan

ARIES FATHONI

Kepala Dusun Sidorejo

SYAEBANI KAMAL

Staf Pembantu Administrasi Desa

MUSYAFA'

Petugas Kebersihan Desa

BADAWI

Staf Pembantu Pegawai Pencatat Nikah P3N